MELAKSANAKANibadah haji selalu menemukan jalannya tersendiri. Seperti yang dialami jamaah haji bernama Nenek Rati. Jemaah haji asal Godong, Grobogan Purwodadi ini akhirnya berangkat setelah sempat tertunda 3 kali.
Pada Rabu (24/5), Nenek Rati masuk dalam daftar rombongan jamaah haji dari Embarkasi Solo (SOC1). Keluar melalui terminal haji, nenek berusia 76 tahun ini sempat medapatkan perhatian dari tim Tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Saat diperiksa, tensi nenek Rati cukup tinggi, 160.
Tim KKHI kemudian memberikan obat.
"Ngunjuk obat ngeh bu (Minum obat ya bu)," dokter Ane Dwi Sari yang menangani nenek Ratih setelah sebelumnya memberikan air mineral. Ratih tahun ini berangkat sendiri.
Menurut ketua rombongan 3 kelompok regu 11, Mustain, sebenarnya nenek Rati tidak mau berangkat. Tapi, keluarganya mendesak agar tetap bisa ikut dalam rombongan haji tahun ini. Alasannya, beliau sudah mendaftar.
"Harusnya nenek Rati berangkat tahun 2020, tapi karena pandemi batal berangkat. Tahun 2022 sudah ikut manasik, tapi usia membuat dia batal berangkat lagi," kata Mustain ditemui di paviliun keong 1.
Diakui Mustain, secara fisik, nenek Rati masih cukup kuat. Tapi, sering lupa. Seperti saat manasik sebelum berangkat ke Tanah Suci, Rati sering menghilang.
"Sebenarnya dia sudah tidak mau berangkat. Ini tadi saja, dia sudah minta pulang. Waktu manasik juga sering ilang karena memang pelupa," ujarnya.
Sebagai tanggung jawab, Mustain mengatakan akan tetap memerhatikan Nenek Rati. Menurut dia asal tidak hilang dari pengawasan, semua masih bisa dikondisikan.
"Kalau pesan dari petugas sebelum berangkat, jika ada apa-apa bisa disampaikan ke KKHI untuk mendapatkan penanganan," tutur Mustain.
Follow Berita Okezone di Google News