JAKARTA - Vaksin meningitis untuk jamaah umrah tengah menjadi sorotan masyarakat. Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Duta Besar Eko Hartono menanggapi polemik vaksin Meningitis bagi jamaah umrah di Indonesia. Dia menyatakan vaksin Meningitis hanya bersifat disarankan Arab Saudi.
Eko menyebut pihaknya telah bertemu dengan Kementerian Haji Arab Saudi di Makkah pada Senin (31/10/2022). Pertemuan ini juga memastikan bahwa pernyataan Menteri Haji Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah saat berkunjung di Indonesia terkait penghapusan syarat-syarat kesehatan benar adanya.
"Jadi apa yang disampaikan oleh Bapak Menteri Haji Saudi di Jakarta itu sudah benar. Belum ada perubahan kebijakan Saudi. Memang secara tertulis masih disebut diwajibkan untuk vaksin meningitis pemberitahuan Kementerian Haji tapi sudah disampaikan secara lisan bahwa pak menteri Haji bahwa itu "disarankan" saja,"ujar Eko saat dihubungi MNC Portal, Kamis (03/11/2022).
"Itu kita konfirmasi lagi dengan wakil menteri bidang umrah tingkat eselon 1. Beliau mengatakan bahwa itu sebenarnya disarankan saja," tuturnya.
Dirinya menyampaikan kondisi di lapangan, kini tidak ada lagi petugas otoritas Arab Saudi yang menanyakan perihal vaksin Meningitis. Begitupun dengan vaksin Covid-19 bagi seluruh orang yang akan masuk ke Arab Saudi.
"Begitu dia (Arab Saudi) melihat meningitis bukanlah sebuah ancaman yang serius ya mereka tidak mewajibkan. Berdasarkan pengamatan lapangan tidak ada pengawasan petugas Saudi minta vaksin meningitis, kalau enggak ada, disuruh pulang, enggak,"ujarnya.
Menurutnya, penghapusan syarat-syarat kesehatan itu sejalan dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang memperbolehkan setiap orang menggunakan visa apapun untuk menjalani Ibadah umrah.
"Misalnya visa kunjungan, setelah melaksanakan kunjungan boleh umrah. Tapi kok tiba-tiba khusus visa umrah ditanyakan meningitis, visa yang lain enggak tanya meningitis kok, itu kan enggak logis,"tutur dia.
Follow Berita Okezone di Google News