MAKKAH - Jamaah haji dari berbagai negara termasuk Indonesia melaksanakan wukuf di Arafah pada hari ini 9 Dzulhijjah atau 8 Juli 2022. Istimewanya saat wukuf di Arafah bertepatan pada hari Jumat.
Puncak haji saat wukuf di Arafah pada hari Jumat bahkan disebut sebagai haji akbar. Lalu apa keistimewaan haji akbar?
Konsultan Pembimbing Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah, Aswadi mengatakan, haji akbar bisa meningkatkan semangat untuk beribadah bagi seluruh jamaah haji di seluruh dunia, khususnya jamaah haji Indonesia.
"Karena nabi dulu itu haji wada dan haji akbar hanya sekali," kata Aswadi kepada Media Center Haji (MCH) di Makkah.
 BACA JUGA:8 Jamaah Haji Alami Heat Stroke Kembali Sehat Pakai Rompi Penurun Suhu
Keistimewaan haji akbar karena terjadi di hari Jumat. Menurut Aswadi, hari Jumat merupakan sayyidul ayyam atau rajanya hari.
"Yang menjadi istimewa adalah karena hari Jumat itu, tumpukannya sayyidul ayyam maka ini adalah puncak kemuliaan. Ya itu saja. Karena pemimpin satu minggu itu kan Jumat. Jadi kalau haji pas Jumat itu berarti adalah dilipatgandakan sesuai dengan amaliah kemuliaan di hari Jumat itu," kata Aswadi.
 BACA JUGA:Update Haji 2022: 134 Jamaah Sakit Akan Disafariwukufkan
Arab Saudi telah menetapkan hari Arafah yakni wukuf sebagai rukun dan puncak haji 9 Dzulhijjah 1443 jatuh pada hari Jumat, 8 Juli 2022.
Follow Berita Okezone di Google News
Penetapan tanggal ini berbeda satu hari dibandingkan pemerintah Indonesia. Berdasarkan sidang Isbat pada Rabu (29/6/2022), ditetapkan 1 Dzulhijjah yakni pada 1 Juli 2022. Dengan demikian, Idul Adha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022 atau 10 Dzulhijjah.
Lanjut Aswadi mengatakan, para jamaah haji bisa memanfaatkan momentum wukuf di Arafah pada hari Jumat dengan menanamkan rasa kebaikan.
"Kan ada khutbah wukuf itu dimanfaatkan untuk konsentrasi, menanamkan kebulatan tekad supaya kita benar-benar bisa meninggalkan hal-hal yang buruk dan bisa menumbuhkembangkan nilai-nilai kebaikan yang tumbuh dalam lubuk hati dan bahkan bisa melestarikan," kata Aswadi.
Aswadi menambahkan, hal-hal kebaikan saat wukuf di Arafah tidak hanya dilakukan saat wukuf saja tapi makna wukuf dan hakekat wukuf bertepatan dengan haji akbar bisa melekat pada dirinya sepanjang zaman.
"Tapi sampai sepulangnya ini benar-benar bisa berkembang bahkan ditularkan pada masyarakat yang lain," ujarnya.
Menurut Aswadi, saat wukuf di Arafah berdasarkan Al-Qur'an surat Al-Hajj ayat ke-26 agar menjauhkan dari sifat syirik. "Memang sudah mengingatkan sebagai kunci tidak boleh ada yang syirik, tidak boleh ada yang menyekutukan Allah. Dikuatkan pada ayat berikutnya itu harus terpusat, benar-benar karena Allah," kata Aswadi.
Sementara, saat wukuf bertepatan di hari Jumat lanjut Aswadi tidak ada shalat Jumat. "Tidak ada karena waktunya sama, wukuf waktunya ba'da zawal dan Jumat ba'da zawal sehingga khutbah wukufnya menjadi prioritas dan nanti akan diteruskan dengan shalat jamak qasar Dzuhur dan Ashar," ujarnya.
Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah Jasam mengatakan, wukuf di Arafah pada hari Jumat banyak yang menyebut sebagai Haji Akbar.
"Menjadi istimewa karena hari Jumat itu sebagai Sayyidul Ayyam atau pemimpin hari-hari lainnya. Sehingga di situ banyak berkumpul kebaikan," ujar Nasrullah.
Dia menambahkan, jatuhnya puncak haji atau wukuf Arafah pada Hari Jumat, memang banyak dinantikan umat Islam yang melaksanakan ibadah haji.
"Menjadi istimewa karena hari Jumat itu sebagai Sayyidul Ayyam atau pemimpin hari-hari lainnya. Sehingga di situ banyak berkumpul kebaikan," katanya.
Sementara itu, sebagai seorang muslim ketika hari Arafah tiba amalan-amalan yang bisa dilakukan sebagai berikut :
Pertama, perbanyak doa, mintalah segala kebutuhan (hajat) Hari Arafah sebaik-baiknya waktu untuk bermunajat pada Allah SWT,
Kedua, memohon ampunan kepada Allah SWT. Pada hari Arafah Limpahan Maghfiroh Allah kepada para hamba-hambaNya akan mengalir, sebagai bentuk keagungan Allah SWT.
Ketiga, menebar kebaikan dan beramal salih. Termasuk bersedekah, setidaknya totalitas kita yang tidak ikut ibadah haji, juga akan mendapatkan perhatian Allah, sekaligus ridhaNya.
Keempat, puasa Arafah, bagi yang sedang tidak berhaji, jangan berkecil hati karena dapat menjalankan puasa sunnah tersebut agar mendapatkan keutamaannya, yakni diampuni segala dosa-dosa.
Kelima, memperbanyak zikir dan tahlil sebagai tanda peneguhan keimanan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
Keenam, mengumandangkan takbir sebagai bentuk kebesaran Allah Azza Wajaala.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.