MAKKAH - Ciri-ciri layanan jasa resmi pendorong kursi roda di Masjidil Haram, Makkah harus diketahui jamaah haji Indonesia.
Media Center Haji (MCH) berkesempatan melihat langsung jasa layanan kursi roda di Masjidil Haram. Selain resmi, ada juga layanan pendorong kursi roda yang tidak resmi.
Lalu apa bedanya? Berikut ulasannya, Kamis (23/6/2022).
1. Para penyedia jasa layanan kursi roda resmi mudah dikenali karena mengenakan semacam seragam berupa rompi dan topi berwarna hijau.
2. Rompi di bagian dada dan punggung, ada nomor dan nama. Hal ini sebagai penanda bahwa mereka adalah penyedia layanan kursi dorong yang resmi di Masjidil Haram.
Dalam pantauan di lokasi, banyak para penyedia layanan kursi roda ini menunggu jamaah di area sai, terutama di dekat bukit Safa. Selain itu ada juga bergerombol di area tawaf di lantai 2 Masjidil Haram.
Salah satu petugas pendorong kursi resmi di Masjidil Haram mengatakan, untuk tarif layanan kursi roda resmi bervariatif.
"Tarif berbeda saat tawaf dan sai," ujarnya.
Saat ditanya di area sai, petugas penyedia kursi dorong resmi mengeluarkan kalkulator dan menuliskan angka 75. Artinya biaya yang harus dikeluarkan jamaah haji 75 Saudi Riyal (SAR).
Sementara, untuk jasa tawaf lebih mahal lagi di kisaran 100 SAR sampai 120 SAR. Ada juga tawaran paket tawaf dan sai sekaligus sekira 200 SAR sampai 250 SAR.
Namun, harga itu cenderung fluktuatif, bisa turun naik tergantung tawar-menawar dan juga tingkat keramaian jamaah.
Saat jamaah padat dan banyak perlu kursi dorong bisa jadi harganya akan sedikit lebih tinggi. Berlaku semacam prinsip supply dan demand.
Jasa layanan kursi roda ada di tiga terminal yang digunakan jamaah haji Indonesia, yaitu: Syib Amir, Jiad, dan Bab Ali. Waktu layanan dari sore hari setelah waktu Ashar sampai malam hari.
Di tempat layanan kursi roda tersebut, ada petugas haji Sektor Khusus Masjdil Haram yang bersiap 24 jam untuk melayani jamaah. Mereka akan memfasilitasi dan mendata, selanjutnya menghubungkan jemaah dengan jasa resmi pendorongan kursi roda Masjidil Haram.