MADINAH - Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Amin Handoyo memberikan penjelasan perihal pemalsuan surat izin (tasrih) masuk Raudhah. Sebab ada laporan petugas haji soal adanya pemalsuan tasrih yang melibatkan mukimin atau warga Indonesia yang sudah menetap di Arab Saudi.
"Memang ditemukan adanya penyalahgunaan tasrih," kata Amin di Madinah, Selasa (21/6/2022).
Secara sistem, masuk Raudhah sudah digitalisasi, namun hasil print out berbentuk kertas ini yang dipalsukan oleh oknum mukimin tersebut.
"Tasrih yang dipalsukan sempat dipakai. Sudah masuk. Mereka mengkoordinir jamaah untuk masuk ke dalam," katanya.
Amin menjelaskan bentuk pemalsuan izin tasrih ini terletak dari sisi tanggal dan jam kunjungan yang digunakan untuk kepentingan beberapa orang demi keuntungan pribadi.
"Kalau berbicara tentang pemanfaatan kepentingan haji untuk kepentingan personal sudah banyak terjadi, termasuk kadang melanggar hukum. Adanya pemalsuan data kan melanggar hukum," ujar Amin.
Baca juga:Â Jadi Rebutan Jamaah Haji Seluruh Dunia, Ini Keistimewaan Raudhah! Taman Surga Tempat Mustajabnya Doa
Amin menambahkan, pemalsuan tasrih masuk ke Raudhah ini merupakan modus baru. Sebelumnya, masuk ke Raudhah tidak perlu tasrih. Kini semuanya sistem digital agar tidak adanya antrean jamaah.
Baca juga:Â Jadwal Masuk ke Raudhah, Jamaah Haji Bisa Cek di Sini
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, PPIH Arab Saudi akan melakukan pendekatan dengan para mukimin. Ini penting dilakukan agar pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar.
"Ya kita masih teguran. Kita belum melaporkan ke otoritas Saudi," katanya.