SURABAYA - Moh. Ilyas, jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 17 dari Kabupaten Pasuruan tidak menyangka dirinya bakal bisa berangkat ke Tanah Suci. Namun dengan berbekal tekad kuat, penjual karak tersebut bisa menjalankan ibadah haji. Karak merupakan nasi basi yang dijemur hingga kering.Â
"Saya ini kalau di kampung saya, dulunya diremehkan. Bisa dibilang saya termasuk golongan kelas bawah. Dari usia 4 tahun saya sudah ditinggalkan bapak," kenang Ilyas saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Kamis (17/6/2022).
Ilyas menceritakan, dia memulai usaha jual beli karak pada tahun 1995. Untuk berjualan, dia menggunakan sepeda onthel. "Saat itu ketika saya mulai usaha jual beli karak, saya membeli karak masih seharga Rp500 per kilogram (kg). Lalu saya jual kembali seharga Rp1.000 per kg," terang pria berusia 48 tahun ini.Â
 Baca juga: Update Haji 2022, 5 Jamaah Meninggal dan 68 Sakit di Tanah Suci
Menurutnya dari hasil jual beli karak itu keuntungan yang diperolehnya tidak terlalu banyak. "Sambil jualan karak keliling-keliling, ada seorang pelanggan yang mengetahui kalau saya ini bisa ceramah, nyanyi juga bisa. Akhirnya sama dia, saya diundang ke acara tasyakurannya. Dari situ orang-orang tahu kalau saya bisa nada dan dakwah," terang pria bersuara merdu ini.
Follow Berita Okezone di Google News