MADINAH - Intensitas kedatangan jamaah haji di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis Madinah terus mengalami peningkatan tajam dalam beberapa hari terakhir.
Selain dari Indonesia, sejumlah jamaah negara lain juga sudah tampak seperti dari Malaysia, India, Pakistan dan Tajikistan.
Semakin membeludaknya jumlah jamaah haji ini berpotensi menyebabkan layanan di bandara melambat. Jika ini terjadi tentu akan membuat jamaah kurang nyaman dan berpotensi mengganggu kesehatannya.
Untuk mengantisipasi hal ini, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus berkoordinasi dengan otoritas bandara agar layanan kepada jamaah utamanya terkait keimigrasian tidak menjadi lama.
"Target kita layanan imigrasi maksimal 2 jam. Alhamdulillah dari kloter awal hingga saat ini layanan rata-rata hanya dua jam, bahkan untuk di terminal zero (bawah) hanya satu setengah jam karena jamaah langsung naik bus tanpa masuk paviliun," ujar Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Haryanto, dikutip Senin (6/6/2022).
Haryanto menilai, layanan di bandara selama dua jam menjadi hal yang wajar. Meski demikian, dia berharap waktu layanan ini bisa diperpendek lagi agar fisik dan pikiran jamaah tak terkuras.
Untuk mengurangi waktu proses keimigrasian, pemerintah Indonesia telah melakukan kerjasama dengan Arab Saudi lewat fasilitas fastrack. Layanan ini berupa pemeriksaan keimigrasian yang seluruhnya dilakukan di bandara tempat pemberangkatan jamaah.
Follow Berita Okezone di Google News