Pada suatu ketika, Syekh Nashiruddin Juha memelihara seekor domba jantan. Dia sangat menyayangi domba tersebut dan selalu mengimpikan hewan tersebut menjadi domba yang terbaik.
Melihat betapa bagusnya domba jantan yang dimiliki oleh Syekh Nashiruddin Juha, ada sebagian teman-temannya yang ingin mempermainkan dan ingin mengambil domba jantan. Setiap usaha yang mereka lakukan selalu menemui kegagalan.
Dikutip dari buku Tingkah Laku Juha karya Dr Darwisy Juwaidy, akhirnya mereka bersepakat untuk membuat taktik agar berhasil mengelabui Syekh Nashiruddin Juha. Lalu datanglah salah seorang di antara mereka kepada Syekh Nashiruddin Juha, "Apa yang akan engkau lakukan dengan dombamu ini? Padahal, hari kiamat akan datang. Bisa besok dan bisa pula besok lusa."
Syekh Nashiruddin Juha bergeming dengan ucapan salah seorang temannya tersebut. Teman-teman lainnya secara bergantian datang kepada beliau dengan mengucapkan kata-kata yang sama.
Akhirnya beliau terpengaruh dengan ucapan-ucapan teman-temannya tersebut. Beliau berjanji kepada mereka bahwa beliau akan menyembelih domba jantan itu pada keesokan harinya. Beliau akan mengundang mereka dalam sebuah pesta yang besar.