MAKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jamaah haji agar mengembalikan kantong kerikil ke pihak maktab. Kantong tersebut sebelumnya dipergunakan untuk membawa kerikil dari Muzdalifah. Imbauan ini menyusul adanya selebaran dari Muassasah Asia Tenggara tentang adanya kesalahan penerjemahan yang tertulis di kantong kerikil jamarat tersebut.
“Jadi di kantong tersebut, tertulis penerjemahan, “The Anthrax Gravel Bag” yang artinya “kantong kerikil antraks”. Ini salah menerjemahkan,” kata Kadaker Makkah Subhan Cholid, Minggu (18/8/2019).
Hal ini menurut Subhan, dikhawatirkan akan menghambat jamaah bila masih membawa kantong tersebut saat ingin berpindah negara. “Maka, untuk kenyamanan saat berpindah negara, dimohon agar jamaah menyerahkan kantong itu kepada pihak maktab atau ketua kloter,” kata Subhan.
“Tidak usah disimpan apa lagi dibawa pulang. Khawatir nanti malah menjadi hambatan saat pemeriksaan jamaah di bandara,” lanjut Subhan.
Baca Juga: 393 Jamaah Haji Telah Tiba di Padang
Saat ini, jamaah yang termasuk gelombang I, berangsur-angsur mulai dipulangkan menuju tanah air. “Sejak 17 Agustus kemarin, jamaah haji gelombang I mulai dipulangkan ke tanah air. Sementara jamaah haji yang masuk dalam gelombang 2, dalam beberapa hari akan mulai bergerak ke Madinah,” ujar Subhan.
(aky)