MAKKAH – Angkutan yang akan mengangkut jamaah saat puncak ibadah haji terbagi menjadi empat rute perjalanan.
"Angkutan masyair terbagi menjadi empat trip," kata Kepala Daerah Kerja Makkah Subhan Chalid.
Pertama, Mekkah-Arafah. Dia menjelaskan, untuk setiap maktab diberikan jatah kendaraan 21 unit bus.
"Dengan demikian, kalau rata-rata ada 3.000 jamaah per maktab, maka dalam tiga putaran jamaah akan selesai diberangkatkan ke Arafah," ungkap Subhan.
Baca juga: Hanya 0,24% Kuota Jamaah Haji 2019 Tidak TerserapÂ
Kedua, Arafah-Muzdalifah. Menurut dia, untuk menjamin bahwa jalanan bisa dilalui kendaraan dan dapat berputar secara normal, maka Pemerintah Arab Saudi mengurangi jatah kendaraan tersebut yang tadinya 21 unit per maktab, kini hanya 6 atau 7 bus per maktab.
"Artinya kalau 1 bus bisa menampung 70 jamaah, baik yang city bus yang ada berdiri, maka kalau 3.000 dengan 6 bus itu dalam tujuh sampai delapan kali putaran akan selesai," ungkap dia.
"Pada tahun lalu dimulai dengan terbenamnya matahari mulai diberangkatkan bus dari Arafah, mulai jam 1 malam. Artinya, kita akan terus melakukan sosialisasi, baik melalui para petugas kloter maupun petugas kita yang ada di Arafah," jelas Subhan.
Baca juga: 83 Wafat, Seluruh Jamaah Haji Indonesia Sudah di MakkahÂ
Jamaah haji, kata dia, diharapkan sudah tahu terkait bus tersebut karena maktab dengan petugas kloter sudah melakukan pembicaraan terkait penjadwalan pemberangkatan dari Arafah ke Muzdalifah dan rute-rute lainnya.
"Oleh karena itu jamaah yang akan berangkat pada trip yang akhir maka sebaiknya menikmati malam di Arafah saja supaya tidak terlalu lama menunggu berdiri di pinggir jalan karena seluruh jamaah itu kita pastikan akan semuanya terangkut ke tujuannya masing-masing," jelas Subhan.