MUSIM Haji 2018 sudah dimulai dengan mendaratnya pesawat pertama dari Pakistan, Bangladesh, Afghanistan dan Malaysia pada Sabtu (14/7) waktu setempat. Bandara Internasional King Abdul Aziz dan Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz Internasional Airport di Madinah jadi saksi kedatangan jamaah haji.
Bagaimana dengan jamaah haji dari Indonesia? Kepala PPIH arab saudi Ahmad Dumyati Basori menyatakan, semua persiapan terkait penyelenggaraan haji tahun 2018 ini sudah 100 persen untuk menyambut jamaah dari Tanah Air.
"Semua sudah final dan kita sudah siap dari masing-masing daerah kerja, dan alhamdulillah dari laporan masing daerah kerja (Daker) semua sudah siap persiapan," ujar Ahmad Dumyati Basori di Madinah, Senin 16 Juli 2018.
Namun sebelum jamaah dari seluruh dunia mendarat untuk menjalankan ibadah haji, suasana di Tanah Suci saat ini terpantau masih lengang. Kondisi itu tentu akan berbeda ketika nantinya jamaah sudah tiba di Makkah.
Di Bandara Madinah sendiri, puluhan petugas kesehatan bakal mendampingi jamaah haji setibanya di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz (AMA) Madinah. Berbagai tindakan disiapkan untuk mengatasi kendala-kendala kesehatan para jamaah.
Kasi Kesehatan Daker Bandara, Edi Supriyatna, menyampaikan, sebanyak 26 petugas kesehatan mobile akan bertugas di Bandara AMA Madinah mulai Selasa (17/7) ini seturut kedatangan kloter pertama gelombang pertama. Tim itu akan dibantu sepuluh petugas dari tim promotif/preventif dan sepuluh tim pendukung kesehatan.
Begitu tiba di bandara, tim promotif/preventif akan menyambangi para jamaah secara pribadi untuk memberikan penyuluhan kesehatan.
Selain itu, tim mobile akan mendeteksi jamaah-jamaah yang kiranya menderita penyakit untuk melakukan penanggulangan awal, kemudian memberikan rujukan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) jika harus dirawat.
(qlh)